Rabu, 13 Januari 2016

Setiap Ucapan adalah Do'a

~"KULLU KALAM ADDU'A"~ SETIAP UCAPAN ADALAH DOA


disebuah syair lagu,
"... lebih baik sakit gigi daripada sakit hati..."
bagaimana bila ketika sakit hati... eh, sakit gigi juga.
rasanya lebih adil jadi perbandingan langsung terasa.

ada juga kalimat,
"... rasanya kepala ini mau pecah..."
bagaimana bila kepala itu pecah benaran?

seringkali bila anak kita hendak melakukan sesuatu,
misalnya memegang pisau,
"na', hati-hati nanti tanganmu luka."
atau ia berlari-lari,
"na', hati-hati nanti jatuh."
bagaimana bila, tangannya terluka benaran,
atau terjatuh benaran?

yang paling menakutkan bila kita sedang marah,
ucapan-ucapan tidak senonoh sering terucap dari mulut ini,
"dasar bedegong", "anak setan", "perempuan sundal", dll.

MASYA ALLAAH, ASTAGHFIRULLAAHALADHIIM.

ingatlah pada sabda Rasulullah saw,
"KULLU KALAM ADDU'A"
yang artinya, "Setiap perkataan itu merupakan do’a”.

maka berhati-hatilah dalam berucap,
sebagaiman firman Allah Ta'ala dalam

- Surat Fathir (35): 10b
"Kepada-Nyalah naik perkataan-perkataan yang baik dan amal yang saleh dinaikkan-Nya."

- Surat Al-Israa`(17): 53a
"Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku: "Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar)."

- dan Surat Al Baqarah (2): 263
"Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun."

Menjadi Guru Profesional dan Teladan

Menjadi Guru Profesional dan Guru Teladan

Guru: digugu dan ditiru. Akronim ini mengingatkan saya tentang profesionalitas sebagai guru. Menjaga profesionalitas sebagai guru dengan menjaga perilaku dan perkataan. Bukankah seorang guru senantiasa menjadi teladan di mata siswa dan lingkungan?

Guru seringkali dianggap manusia setengah dewa padahal ia hanyalah manusia biasa. Yang bisa gundah gulana bahkan memendam marah luar biasa. “Bukanlah orang kuat itu dengan bergulat,tapi orang yang kuat itu ialah orang yang dapat menguasai dirinya ketika marah.” (HR.Muslim)

Semua orang pasti pernah merasakan emosi negatif ini. Namun, sebagai guru,tentu harus lebih cerdas mengelola marah. Terlebih bagi bagi guru perempuan. Adakalanya ia mengalami masa pre-menstruasi syndrom. Masa hormonal yang membuat seorang perempuan lebih mudah emosional. Sebagai seorang guru, ia harus lebih mampu mengendalikan diri. Intinya dilarang moody jika Anda bercita-cita menjadi guru.Itu prinsip saya.

Begitu juga dengan tumpukan masalah domestik yang tanpa sengaja terbawa ke dalam kelas. Air wajah kita bisa menjadi sangat murung,keruh,dan cemberut. Kalimat-kalimat kita mungkin jauh dari kesabaran dan kebijaksanaan. Itu bisa makin ruwet kalau kondisi tubuh kita sedang tidak fit. Akhirnya, ujung-ujungnya anak-anak kita di dalam kelas yang akan tertimpa musibah ketidaknyamanan fisik dan psikis yang sedang kita rasakan saat itu.

Mengapa? Karena emosi negatif membuat kita cenderung reaksioner menghadapi kebandelan siswa di kelas. Kelas yang ribut misalnya, akan semakin tak terkendali kalau kita biarkan saja. Namun, jika kita marah dan serampangan, anak-anak takkan menghargai gurunya. Hadapi dengan senyum dan kata-kata santun meskipun saat kita menegur mereka.

Mungkin ini dinilai terlalu idealis dengan kata lain terlalu berlebihan. Sebagai manusia biasa, tentu kita tak bisa sempurna meskipun kita adalah seorang guru. “Guru juga manusia biasa,” menyadur kalimat slogan. Namun, sama halnya dengan cara mendidik anak-anak kita di rumah. Jadikan teladan sebagai kunci keberhasilan pendidikan.

Guru sebagai agen perubahan.

Ingatlah, Rasulullah mengajari kita bersikap lembut kepada siapa pun,bahkan kepada musuh. Apalagi ini anak didik kita, di tangan dan langkah mereka, masa depan negeri ini kelak akan dijalankan.

Al-mahfudzot


1.   مَنْ سَارَ عَلىَ الدَّرْبِ وَصَلَ

    1. Barang siapa berjalan pada jalannya sampailah ia
2.   مَنْ جَدَّ وَجَدَ
2. Barang siapa bersungguh-sungguh, dapatlah ia.
3.   مَنْ صَبَرَ ظَفِرَ
3. Barang siapa sabar beruntunglah ia.
4.   مَنْ قَلَّ صِدْقُهُ قَلَّ صَدِيْقُهُ
4. Barang siapa sedikit benarnya/kejujurannya, sedikit pulalah temannya.
5.   جَالِسْ أَهْلَ الصِّدْقِ وَالوَفَاءِ
5. Pergaulilah orang yang jujur dan menepati janji.
6.   مَوَدَّةُ الصَّدِيْقِ تَظْهَرُ وَقْتَ الضِّيْقِ
6. Kecintaan/ketulusan teman itu, akan tampak pada waktu kesempitan.
7.   وَمَااللَّذَّةُ إِلاَّ بَعْدَ التَّعَبِ
7. Tidak kenikmatan kecuali setelah kepayahan.
8.   الصَّبْرُ يُعِيْنُ عَلىَ كُلِّ عَمَلٍ
8. Kesabaran itu menolong segala pekerjaan.
9.   جَرِّبْ وَلاَحِظْ تَكُنْ عَارِفًا
9. Cobalah dan perhatikanlah, niscaya kau jadi orang yang tahu.
10.                  اُطْلُبِ العِلْمَ مِنَ المَهْدِ إِلىَ اللَّحْدِ
10. Tuntutlah ilmu sejak dari buaian hingga liang kubur.
11.                  بَيْضَةُ اليَوْمِ خَيْرٌ مِنْ دَجَاجَةِ الغَدِ
11. Telur hari ini lebih baik daripada ayam esok hari.
12.                  الوَقْتُ أَثْمَنُ مِنَ الذَّهَبِ
12. Waktu itu lebih mahal daripada emas.
13.                  العَقْلُ السَّلِيْمُ فيِ الجِسِْم السَّلِيْمِ
13. Akal yang sehat itu terletak pada badan yang sehat.
14.                  خَيْرُ جَلِيْسٍ فيِ الزَّمَانِ كِتَابٌ
14. Sebaik-baik teman duduk pada setiap waktu adalah buku.
15.                  مَنْ يَزْرَعْ يَحْصُدْ
15. Barang siapa menanam pasti akan memetik (mengetam).
16.                  خَيْرُ الأَصْحَابِ مَنْ يَدُلُّكَ عَلىَ الخَيْرِ
16. Sebaik-baik teman itu ialah yang menunjukkan kamu kepada kebaikan.
17.                  لَوْلاَ العِلْمُ لَكَانَ النَّاسُ كَالبَهَائِمِ
17. Seandainya tiada berilmu niscaya manusia itu seperti binatang.
18.                  العِلْمُ فيِ الصِّغَرِ كَالنَّقْشِ عَلىَ الحَجَرِ
18. Ilmu pengetahuan diwaktu kecil itu, bagaikan ukiran di atas batu.
19.                  لَنْ تَرْجِعَ الأَياَّمُ الَّتيِ مَضَتْ
19. Tidak akan kembali hari-hari yang telah berlalu.
20.                  تَعَلَّمَنْ صَغِيْرًا وَاعْمَلْ بِهِ كَبِيْرًا
20. Belajarlah di waktu kecil dan amalkanlah di waktu besar.
21.                  العِلْمُ بِلاَ عَمَلٍ كَالشَّجَرِ بِلاَ ثَمَر
21. Ilmu tiada amalan bagaikan pohon tidak berbuah.
22.                  الاتِّحَادُ أَسَاسُ النَّجَاحِ
22. Bersatu adalah pangkal keberhasilan.
23.                  لاَ تَحْتَقِرْ مِسْكِيْنًا وَكُنْ لَهُ مُعِيْناً
23. Jangan engkau menghina orang miskin bahkan jadilah penolong baginya.
24.                  الشَّرَفُ بِالأَدَبِ لاَ بِالنَّسَبِ
24. Kemuliaan itu dengan adab kesopanan, (budi pekerti) bukan dengan keturunan.
25.                   سَلاَمَةُ الإِنْسَانِ فيِ حِفْظِ اللِّسَانِ
25. Keselamatan manusia itu dalam menjaga lidahnya (perkataannya).
26.                  آدَابُ المَرْءِ خَيْرٌ مِنْ ذَهَبِهِ
26. Adab seseorang itu lebih baik (lebih berharga) daripada emasnya.
27.                  سُوْءُ الخُلُقِ يُعْدِي
27. Kerusakan budi pekerti/akhlaq itu menular.
28.                  آفَةُ العِلْمِ النِّسْياَنُ
28. Bencana ilmu itu adalah lupa.
29.                  إِذَا صَدَقَ العَزْمُ وَضَحَ السَّبِيْلُ
29. Jika benar kemauannya niscaya terbukalah jalannya.
30.                  لاَ تَحْتَقِرْ مَنْ دُوْنَكَ فَلِكُلِّ شَيْئٍ مَزِيَّةٌ
30. Jangan menghina seseorang yang lebih rendah daripada kamu, karena segala sesuatu itu mempunyai kelebihan.
31.                  أَصْلِحْ نَفْسَكَ يَصْلُحْ لَكَ النَّاسُ
31. Perbaikilah dirimu sendiri, niscaya orang-orang lain akan baik padamu.
32.                  فَكِّرْ قَبْلَ أَنْ تَعْزِمَ
32. Berpikirlah dahulu sebelum kamu berkemauan (merencanakan).
33.                  مَنْ عَرَفَ بُعْدَ السَّفَرِ اِسْتَعَدَّ
33. Barang siapa tahu jauhnya perjalanan, bersiap-siaplah ia.
34.                  مَنْ حَفَرَ حُفْرَةً وَقَعَ فِيْهَا
34. Barang siapa menggali lobang, akan terperosoklah ia di dalamnya.
35.                  عَدُوٌّ عَاقِلٌ خَيْرٌ مِنْ صَدِيْقٍ جَاهِلٍ
35. Musuh yang pandai, lebih baik daripada
36.                  مَنْ كَثُرَ إِحْسَانُهُ كَثُرَ إِخْوَانُهُ
36. Barang siapa banyak perbuatan baiknya, banyak pulalah temannya.
37.                  اِجْهَدْ وَلاَ تَكْسَلْ وَلاَ تَكُ غَافِلاً فَنَدَامَةُ العُقْبىَ لِمَنْ يَتَكاَسَلُ
37. Bersungguh-sungguhlah dan jangan bermala-malas dan jangan pula lengah, karena penyesalan itu bagi orang yang bermalas-malas.
38.                  لاَ تُؤَخِّرْ عَمَلَكَ إِلىَ الغَدِ مَا تَقْدِرُ أَنْ تَعْمَلَهُ اليَوْمَ
38. Janganlah mengakhirkan pekerjaanmu hingga esok hari, yang kamu dapat mengejakannya hari ini.
39.                  اُتْرُكِ الشَّرَّ يَتْرُكْكَ
39. Tinggalkanlah kejahatan, niscaya ia (kejahatan itu) akan meninggalkanmu.
40.                  خَيْرُ النَّاسِ أَحْسَنُهُمْ خُلُقاً وَأَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ
40. Sebaik-baik manusia itu, adalah yang terlebih baik budi pekertinya dan yang lebih bermanfaat bagi manusia.
41.                  فيِ التَّأَنِّي السَّلاَمَةُ وَفيِ العَجَلَةِ النَّدَامَةُ
41. Di dalam hati-hati itu adanya keselamatan, dan di dalam tergesa-gesa itu adanya penyesalan.
42.                  ثَمْرَةُ التَّفْرِيْطِ النَّدَامَةُ وَثَمْرَةُ الحَزْمِ السَّلاَمَةُ
42. Buah sembrono/lengah itu penyesalan, dan buah cermat itu keselamatan.
43.                  الرِّفْقُ بِالضَّعِيْفِ مِنْ خُلُقِ الشَّرِيْفِ
43. Berlemah lembut kepada orang yang lemah itu, adalah suatu perangai orang yang mulia (terhormat).
44.                  فَجَزَاءُ سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِثْلُهَا
44. Pahala/imbalan suatu kejahatan itu adalah kejahatan yang sama dengannya.
45.                  تَرْكُ الجَوَابِ عَلىَ الجَاهِلِ جَوَابٌ
45. Tidak menjawab terhadap orang yang bodoh itu adalah jawabannya.
46.                  مَنْ عَذُبَ لِسَانُهُ كَثُرَ إِخْوَانُهُ
46. Barang siapa manir tutur katanya (perkataannya) banyaklah temannya.
47.                  إِذَا تَمَّ العَقْلُ قَلَّ الكَلاَمُ
47. Apabila akal seseorang telah sempurna maka sedikitlah bicaranya.
48.                  مَنْ طَلَبَ أَخًا بِلاَ عَيْبٍ بَقِيَ بَلاَ أَخٍ
48. Barang siapa mencari teman yang tidak bercela, maka ia akan tetap tidak mempunyai teman.
49.                  قُلِ الحَقَّ وَلَوْ كَانَ مُرًّا
49. Katakanlah yang benar itu, walaupun pahit.
50.                  خَيْرُ مَالِكَ مَا نَفَعَكَ
50. Sebaik-baik hartamu adalah yang bermanfaat bagimu.
51.                  خَيْرُ الأُمُوْرِ أَوْسَاطُهَا
51. Sebaik-baik perkara itu adalah pertengahanya (yang sedang saja).
52.                  لِكُلِّ مَقَامٍ مَقَالٌ وَلِكُلِّ مَقَالٍ مَقَامٌ
52. Tiap-tiap tempat ada kata-katanya yang tepat, dan pada setiap kata ada tempatnya yang tepat.
53.                  إِذاَ لمَ ْ تَسْتَحْيِ فَاصْنَعْ مَا شِئْتَ
53. Apabila engkau tidak malu, maka berbuatlah sekehendakmu (apa yang engkau kehendaki).
54.                  لَيْسَ العَيْبُ لِمَنْ كَانَ فَقِيْرًا بَلِ العَيْبُ لِمَنْ كَانَ بَخِيْلاً
54. Bukanlah cela itu bagi orang yang miskin, tapi cela itu terletak pada orang yang kikir.
55.                  لَيْسَ اليَتِيْمُ الَّذِي قَدْ مَاتَ وَالِدُهُ بَلِ اليَتِيْمُ يَتِيْمُ العِلْمِ وَالأَدَبِ
55. Bukanlah anak yatim itu yang telah meninggal orang tuanya, tapi (sebenarnya) yatim itu adalah yatim ilmu dan budi pekerti.
56.                  لِكُلِّ عَمَلٍ ثَوَابٌ وَلِكُلِّ كَلاَمٍ جَوَابٌ
56. Setiap pekerjaan itu ada upahnya, dan setiap perkataan itu ada jawabannya.
57.                  وَعَامِلِ النَّاسَ بِمَا تُحِبُّ مِنْهُ دَائِماً
57. Dan pergaulilah manusia itu dengan apa-apa yang engkau sukai daripada mereka semuanya.
58.                  هَلَكَ امْرُؤٌ لَمْ يَعْرِفْ قَدْرَهُ
58. Hancurlah seseorang yang tidak tahu dirinya sendiri.
59.                  رَأْسُ الذُّنُوْبِ الكَذِبُ
59.Pokok dosa itu, adalah kebohongan
60.                  مَنْ ظَلَمَ ظُلِمَ
60. Barang siapa menganiaya niscaya akan dianiaya.
61.                  لَيْسَ الجَمَالُ بِأَثْوَابٍ تُزَيِّنُنُا إِنَّ الجَمَالَ جمَاَلُ العِلْمِ وَالأَدَبِ
61. Bukanlah kecantikan itu dengan pakaian yang menghias kita, sesungguhnya kecantikan itu ialah kecantikan dengan ilmu dan kesopanan.
62.                  لاَ تَكُنْ رَطْباً فَتُعْصَرَ وَلاَ يَابِسًا فَتُكَسَّرَ
62. Janganlah engkau bersikap lemah, sehingga kamu akan diperas, dan janganlah kamu bersikap keras, sehingga kamu akan dipatahkan.
63.                  مَنْ أَعاَنَكَ عَلىَ الشَّرِّ ظَلَمَكَ
63. Barang siapa menolongmu dalam kejahatan maka ia telah menyiksamu.
64.                   أَخِي لَنْ تَنَالَ العِلْمَ إِلاَّ بِسِتَّةٍ سَأُنْبِيْكَ عَنْ تَفْصِيْلِهَا بِبَيَانٍ: ذَكَاءٌ   وَحِرْصٌ وَاجْتِهَادٌ وَدِرْهَمٌ وَصُحْبَةُ أُسْتَاذٍ وَطُوْلُ زَمَانٍ
64. Saudaraku! Kamu tidak akan mendapatkan ilmu, kecuali dengan enam perkara, akan aku beritahukan perinciannya dengan jelas :
1). Kecerdasan
2). Kethoma’an (terhadap ilmu)
3). Kesungguhan
4). Harta benda (bekal)
5). Mempergauli guru
6). Waktu yang panjang
65.                  العَمَلُ يَجْعَلُ الصَّعْبَ سَهْلاً
65. Bekerja itu membuat yang sukar menjadi mudah.
66.                  مَنْ تَأَنَّى نَالَ مَا تَمَنَّى
66. Barang siapa berhati-hati niscaya mendapatkan apa-apa yang ia cita-citakan.
67.                  اُطْلُبِ العِلْمَ وَلَوْ بِالصَّيْنِ
67. Carilah/tuntutlah ilmu walaupun di negeri Cina.
68.                  النَّظَافَةُ مِنَ الإِيْمَانِ
68. Kebersihan itu sebagian dari iman.
69.                  إِذَا كَبُرَ المَطْلُوْبُ قَلَّ المُسَاعِدُ
69. Kalau besar permintaannya maka sedikitlah penolongnya.
70.                  لاَ خَيْرَ فيِ لَذَّةٍ تَعْقِبُ نَدَماً
70. Tidak ada baiknya sesuatu keenakan yang diiringi (oleh) penyesalan.
71.                  تَنْظِيْمُ العَمَلِ يُوَفِّرُ نِصْفَ الوَقْتِ
71. Pengaturan pekerjaan itu menabung sebanyak separohnya waktu.
72.                  رُبَّ أَخٍ لَمْ تَلِدْهُ وَالِدَةٌ
72. Berapa banyak saudara yang tidak dilahirkan oleh satu ibu.
73.                  دَاوُوْا الغَضَبَ بِالصُّمْتِ
73. Obatilah kemarahan itu dengan diam
74.                  الكَلاَمُ يَنْفُذُ مَالاَ تَنْفُذُهُ الإِبَرُ
74. Perkataan itu dapat menembus apa yang tidak bisa ditembus oleh jarum.
75.                  لَيْسَ كُلُّ مَا يَلْمَعُ ذَهَباً
75. Bukan setiap yang mengkilat itu emas.
76.                  سِيْرَةُ المَرْءِ تُنْبِئُ عَنْ سَرِيْرَتِهِ
76. Gerak-gerik seseorang itu menunjukkan rahasianya.
77.                  قِيْمِةُ المَرْءِ بِقَدْرِ مَا يُحْسِنُهُ
77. Harga seseorang itu sebesar (sama nilainya) kebaikan yang telah diperbuatnya.
78.                  صَدِيْقُكَ مَنْ أَبْكَاكَ لاَ مَنْ أَضْحَكَكَ
78. Temannmu ialah orang yang menangiskanmu (membuatmu menangis) bukan orang yang membuatmu tertawa.
79.                  عَثْرَةُ القَدَمِ أَسْلَمُ مِنْ عَثْرَةِ اللِّسَانِ
79. Tergelincirnya kaki itu lebih selamat daripada tergelincirnya lidah.
80.                  خَيْرُ الكَلاَمِ مَا قَلَّ وَدَلَّ
80. Sebaik-baik perkataan itu ialah yang sedikit dan memberi penjelasannya/jelas.
81.                  كُلُّ شَيْئٍ إِذَا كَثُرَ رَخُصَ  إِلاَّ الأَدَبَ
81. Segala sesuatu apabila banyak menjadi murah, kecuali budi pekerti.
82.                  أَوَّلُ الغَضَبِ جُنُوْنٌ وَآخِرُهُ نَدَمٌ
82. Permulaan marah itu adalah kegilaan dan akhirnya adalah penyesalan.
83.                  العَبْدُ يُضْرَبُ بِالعَصَا وَالحُرُّ تَكْفِيْهِ بِالإِشَارَةِ
83. Hamba sahaya itu harus dipukul dengan tongkat, dan orang yang merdeka (bukan budak) cukuplah dengan isyarat.
84.                  اُنْظُرْ مَا قَالَ وَلاَ تَنْظُرْ مَنْ قَالَ
84. Perhatikanlah apa-apa yang dikatakan (diucapkan) dan janganlah meperhatikan siapa yang mengatakan.
85.                  الحَسُوْدُ لاَ يَسُوْدُ
85. Orang yang pendengki itu tidak akan menjadi mulia.
86.                  الأَعْمَالُ بِخَوَاتِمِهَا
86. Tiap-tiap pekerjaan itu dengan penyelesaiannya.
87.                  إِلهِي لَسْتُ لِلْفِرْدَوْسِ أَهْلاً # وَلاَ أَقْوَى عَلىَ النَّارِ الجَحِيْمِ
Wahai Tuhanku ! Aku bukanlah ahli surga, tapi aku tidak kuat dalam neraka.
فَهَبْ ليِ تَوْبَةً وَاغْفِرْ ذُنُوْبيِ # فَإِنَّكَ غَافْرُ الذَّنْبِ العَظِيْمِ
Maka berilah aku taubat (ampunan) dan ampunilah dosaku, sesungguhnya engkau Maha Pengampun dosa yang besar.
ذُنُوْبيِ مِثْلُ أَعْدَادِ الرِّمَالِ    # فَهَبْ ليِ تَوْبَةً يَاذاَالجَلاَلِ
Dosaku bagaikan bilangan pasir, maka berilah aku taubat wahai Tuhanku yang memiliki keagungan.
وَعُمْرِي نَاقِصٌ فيِ كُلِّ يَوْمٍ # وَذَنْبيِ زَئِدٌ كَيْفَ احْتِمَالِ
Umurku ini setiap hari berkurang, sedang dosaku selalu bertambah, bagaimana aku menanggungnya.
إِلهِي عَبْدُكَ العَاصِي أَتَاكَ   # مُقِرًّا بِالذُّنُوْبِ وَقَدْ دَعَاكَ
Wahai, Tuhanku ! Hamba Mu yang berbuat dosa telah datang kepada Mu dengan mengakui segala dosa, dan telah memohon kepada Mu.
فَإِنْ تَغْفِرْ فَأَنْتَ لِذَا أَهْلٌ  # فَإِنْ تَطْرُدْ فَمَنْ نَرْجُو سِوَاكَ
Maka jika engkau mengampuni, maka Engkaulah ahli pengampun.
Jika Engkau menolak, kepada siapakah lagi aku mengharap selain kepada Engkau?

Kiat-Kiat Sukses dalam Berwirauasaha

Kiat Kiat Sukses Dalam Berwirausaha


images
1. Awali Dengan Impian dan Imajinasi,
segala sesuatu keberhasilan itu bermula dari impian & keyakinan dengan didorong oleh kerja keras untuk mewujudkannya.Jika kita mempunyai impian untuk menjadi seorang pengusaha yang sukses dan punya niat untuk mewujudkannya..Segeralah bangun dari mimpi kita. Bekerja keraslah untuk segera merubah mimpi kita itu menjadi kenyataan…Hanya seorang pemimpi yang mampu menciptakan dan membuat sebuah terobosan dalam produk, jasa ataupun ide yang bisa suksesMereka tidak mengenal kata tidak bisa atau tidak mampu….
2. Semangat dan KegigihanAntusiasme,
semangat dan kegigihan adalah sebuah modal utama di dalam memulai sebuah perjuangan baru untuk mencapai keberhasilanBila kita loyo, tidak bersemangat dan dan bermalasan, yakinlah tidak lama lagi kita akan segera mengalami kegagalan total.Carilah motivasi usaha kita itu dengan mempelajari perjuangan pengusaha-pengusaha yang sukses pendahulu kita
3. Mempunyai Pengetahuan Dasar-dasar Bisnis
Tanpa adanya pengetahuan dasar-dasar bisnis hanya akan membuat usaha kita seperti sebuah kelinci percobaanKemungkinan besar hanya akan banyak mengalami kegagalan. Tidak akan ada sukses tanpa sebuah pengetahuan. Yg terbaik adlhh belajar sambil bekerja.Bekerja dengan orang lain dulu sebelum anda menjadi pebisnis membantu kita menyerap ilmu & pengalaman dan siap sukses…
4. Berani Mengambil Resiko
Setiap sesuatu yg kita usahakan tentu akan ada resikonya. Semakin besar hasil yg ingin dicapai, tentu kemungkinan resiko kegagalan jg besar. Orang yang berani mengambil resiko adalah calon orang yang sukses..Jangan takut akan kegagalan, tapi jadikanlah kegagalan itu sebagai batu loncatan menuju kesuksesan
5. Kerja Keras & Mau Belajar Dari Pengalaman Orang Lain…
Pengalaman adalah guru yang terbaik Seorang calon pengusaha yang sukses mau mengambil pengalaman dari orang lain & dari dirinya sendiri.Apapun pengalaman seseorang itu baik kesuksesan atau kegagalan harus dijadikan pelajaran sbg panduan dlm memulai/mengembangkan usahanya.Selain itu, yang tidak kalah penting adalah kerja keras, karena Hanya dengan bekerja keraslah sebuah usaha akan mengalami kemajuan dan kesuksesan.
6. Bersedia Menerima kritikan dan Nasehat Dari Orang Lain.
Sebagian orang menganggap bahwa kritikan yang ditujukan kepadanya itu adalah sebagai sebuah penghambat bagi kelangsungan usahanya.ttp bagi orang yg berfikir normal akan menjadikan kritikan atau nasehat dari orang lain sbg gurunya yg membimbing dia ke arah sukses.Menerima kritikan berartii kita mempunyai kekurangan. Dengan mengetahui kekurangan yg ada pd kita mk kita bisa memperbaiki kekurangan itu.Berterimakasihlah kepada orang yang mau menegur dan mengkritik kita…
7. Menjalin Kerjasama Dengan Orang Lain
Betapapun pandainya seseorang itu, apabila dia bekerja sendiri maka perjuangannya itu hanya akan sia-sia belaka.Tdk ada seorang pebisnis yg mampu bekerja sendiri. Kerjasama dgn rekan, teman, mitra kerja sangat penting bagi perkembangan suatu bisnis.Merekalah yang akan memberi masukan, saran dan kritik dan membantu di saat-saat sulit.Seorang pebisnis harus mampu menjalin kerjasama dan bergaul untuk menjalin relasi bisnis dengan seluas-luasnya.
8. Berani Menghadapi Kegagalan
Jangan dikira para pebisnis yang telah mapan dan maju tidak pernah mengalami kegagalan.. Tp mrk tdk prnh putus asa & terus berusaha sampai sukses.Orang yang takut gagal adalah orang yang pengecut yang tidak berani melakukan apapun dan kerjanya hanya menghayal saja.
9. Tidak Suka Menunda.
Time is money!” Oleh karena itu janganlah suka menunda-nunda suatu pekerjaan. Lakukanlah saat ini, sekarang juga selagi ada kesempatanMenunda suatu pekerjaan berarti adalah suatu kerugian yang akan membuat anda menyesal…jd tunggu apa lagi bro sis? Ayo mulai berbisnis…
10. Tentukan target bisnis
Pernahkan Anda menggerutu karena mendapat pekerjaan dari bos hingga larut malam? Jika Anda pernah mengeluh, maka tak ada alasan untuk melakukan hal serupa agar bisa berhasil dalam bisnis. Menentukan target akan membantu Anda menemukan arah dan mengerahkan semua kemampuan dan kekuatan untuk mencapainya.
11. Berhubungan baik dengan orang lain
Sebuah bisnis dapat bertahan jika Anda memiliki citra dan hubungan yang baik dengan karyawan, konsumen dan rekan usaha.
Agar sukses dalam berbisnis, Anda harus terlihat kuat dan memiliki kemampuan interpersonal yang kuat. Artinya Anda harus menyingkirkan ego Anda agar bisa sukses berbisnis. Kesan yang baik tak akan habis dimakan waktu.
12. Pisahkan kehidupan kerja dan pribadi
Untuk mencapai keberhasilan berbisnis, Anda butuh orang-orang yang memang ahli di bidangnya. Jangan ajak orang yang tidak kompeten, hanya karena dia adalah teman atau kerabat Anda. Hal tersebut akan mengganggu komunikasi bisnis di kantor. Jadi pisahkan kehidupan profesional dan pribadi Anda.
13. Bersikaplah sebagai entrepreneur daripada sebagai pegawai
Keberhasilan dalam bisnis tak semudah itu diperoleh dengan hanya dengan membanting tulang sepanjang hari bahkan malam. Bekerja keras hanya merupakan salah satu aspek yang harus dilakukan. Salah satu kemampuan yang harus diasah adalah cara merekrut orang dan membuatnya mampu bekerja. Ingat, cara terbaik untuk sukses bukan dengan mengetahui apa yang bisa dikerjakan sendiri, tapi bagaimana orang lain mengerjakannya untuk Anda.

Team Teaching

Apa dan Bagaimana Team Teaching?

Team teaching  atau pengajaran beregu dapat didefinisikan sebagai kelompok yang beranggotakan  dua orang guru atau lebih yang bekerja sama untuk merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran bagi kelompok peserta didik yang sama. Quinn dan Kanter (1984) sebagaimana dikutif Karin Goetz menjelaskan bahwa  pengajaran tim dapat berlangsung apabila kerja sama tim antara dua pendidik yang berkualifikasi sama.
Dalam kebersamaan itu mereka membuat perencanaan pembelajaran, bersama-sama menyajikan materi, dan bersama-sama pula melakukan evaluasi, remedial dan pengayaan. Kerja sama dilakukan dengan  membagi tanggung jawab dan peran yang jelas dalam mencapai tujuan yang lebih baik daripada pembelajaran yang ditangani sendiri.
Pengajaran tim atau beregu menurut Karin Goetz  dapat dibagi dalam dua kategori besar yaitu:
  • Kategori A: Kerja sama dua pendidik atau lebih yang mengajar siswa yang sama pada saat yang bersamaan di kelas yang sama.
  • Kategori B: Kerja sama dua pendidik atau lebih yang bekerja tidak selalu mengajar kelompok siswa yang sama dan tidak selalu pada waktu yang sama.
Pada kategori A ketika tim pendidik mengajarkan kelompok siswa yang sama maka  ada sejumlah peran yang berbeda yang mungkin harus guru laksanakan. Pada kategori pengajaran tim biasanya melibatkan kombinasi dari model ini sesuai dengan kepribadian, filsafat atau kekuatan dari tim guru serta kepribadian dan kekuatan dari peserta didik. Ada pun variasi kegiatan menurut Karin Goetz  meliputi kegiatan seperti di bawah ini.
  • Pengajaran Tim Tradisional: Dalam hal ini, para guru aktif berbagi tugas, materi, dan membangun keterampilan untuk semua siswa. Contoh, seorang guru dapat menyajikan materi baru untuk para siswa sedangkan guru lainnya membangun peta konsep yang ditayangkan  untuk membantu siswa yang sedang mendengarkan presentasi guru.
  • Pengajaran Kolaborasi: pengalaman akademis ini menggambarkan situasi pengajaran tim tradisional. Pada model ini guru bekerja sama dalam menyampaikan tujuan,  materi dan menerapkan strategi pembelajarn dengan bertukar dan mendiskusikan ide-ide dan teori di depan peserta didik. Tim guru bekerja sama dalam  kelompok belajar dengan menggunakan  teknik pembelajaran seperti pada kelompok kecil, diskusi yang dipimpin oleh siswa ataupun oleh guru.
  • Pendukung Tim Pengajaran: Kondisi ini terjadi ketika salah satu guru bertanggung jawab untuk mengajarkan materi kepada siswa, sedangkan guru lainnya memerankan tugas tindak lanjut seperti menjelaskan lebih lanjut, membantu siswa mengerjakan pekerjaan lanjutan, dan memantau kompetensi siswa dalam mengerjakan tugas sesuai instruksi.
  • Pembelajaran Paralel: Dalam kerja sama ini, kelas dibagi menjadi dua kelompok dan setiap guru bertanggung jawab untuk mengajar bahan yang sama kelompok yang lebih kecil kelompoknya lebih kecil. Model ini biasanya digunakan bersama dengan bentuk-bentuk pengajaran tim, dan ideal untuk situasi ketika siswa terlibat dalam kegiatan pemecahan masalah, sebagai  fasilitator guru dapat  berkelana dan memberikan dukungan individual kepada siswa.
Pembelajaran kategori B terdiri dari berbagai model pengajaran tim dengan model kerja sama yang tidak selalu mengajarkan kelompok siswa yang sama juga tidak pada waktu yang sama. Kategori pengajaran tim seperti ini dapat dibagi dalam berbagai bentuk kerja sama:
  • Anggota tim bertemu untuk berbagi ide dan sumber daya tetapi berfungsi secara independen. Contoh, dalam satu semester guru tampil di kelas sendirian, dapat tampil di kelas yang sama, materi yang berbeda, namun mengajar dengan menggunakan rencana pembelajaran yang telah disepakti bersama. Diskusi antara anggota tim berlangsung dalam perencangan kurikulum secara bersama-sama. Anggota tim guru berbagi ide dan sumber daya tapi selain mengajar mandiri. Versi pembelajaran kooperatif seperti ini memerlukan pertemuan mingguan dan berbagai sumber belajar dan sumber daya lain. Tujuan dari pertemuan mingguan untuk membahas konsep-konsep yang akan dibahas pada minggu berikutnya di  kelas, untuk menyajikan materi,  cara-cara mengajar, menilai konsep yang akan diajarkan, dan untuk berbagi ide-ide baru dalam mendorong peningkatan hasil belajar siswa.
  • Tim pendidik berbagai sumber belajar dan materi pelajaran: Dalam tim kerja sama ini  guru mengajar kelas mandiri, tetapi bahan-bahan,  sumber daya, materi, rencana pelajaran, buku pelajaran tambahan, alat peraga, model latihan, dan instrumen evaluasi berbagi di antara anggota tim.
  • Satu orang rencana kegiatan pembelajaran untuk seluruh tim. Model ini tidak mengambil keuntungan penuh dari konsep tim. Pelaksanaannya berkembang dengan cara menggabungkan  ide-ide individu. Kadang-kadang, karena keterbatasan waktu bisa terjadi satu orang merancang program untuk digunakan semua anggota tim.
  • Berbagi Tugas Perencanaan: pembelajaran dirancang bersama,  masing-masing instruktur mengajar di kelas berbeda, bahkan dapat di sekolah yang berbeda, namun  dirancang bersama-sama dengan cara menggabungkan tugas tiap individu menjadi dokumen bersama setelah dibahas bersama-sama.
Kedua  kategori itu menggambarkan pengaturan tugas yang jelas kepada anggota tim. Jenis pembagian tugas bergantung pada penetapan pilihan kategori oleh tim. Kesamaan yang mendasar dalam seluruh kategori adalah, anggota tim bertukar ide, berdiskusi, dan merumuskan tujuan, menetapkan target mutu  dalam bentuk indikator pencapaian kompetensi (IPK), menetapkan instrumen evaluasi, menetapkan materi pelajaran, menetapkan strategi pembelajaran, menetapkan strategi pelaksanaan evaluasi pembelajran, menetapkan strategi remedial dan pengayaan.
Strategi khusus dalam pelaksanaan model Pengajaran Tim Tradisional anggota tim  berbagi tugas dalam pelaksanaan kegiatan bersama. Model ini cocok untuk tim yang memenuhi kewajiban pelaksanaan tugas bersama seperti untuk pemenuhan persyaratan sertifikasi guru.